Kamis, 05 Januari 2017

Essay: Mirisnya Keberadaan Filsafat Pendidikan



Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia atau philoshopos yang berarti cinta dan kebijaksanaan. Pemikiran filsafat ada saat kesadaran manusia terhadap potensi akal budinya muncul. Filsafat merupakan sebuah ilmu yang berusaha untuk mengupas sabab musabab segala sesuatu berdasarkan pikiran dan rasio. Ciri-ciri berfikir filosofi adalah berfikir yang tinggi, sistematis, serta menyeluruh. Filsafat adalah induk dari semua jenis ilmu pengetahuan, termasuk pendidikan.
Pendidikan merupakan sarana dimana diajarkannya sikap dan perilaku seseorang dalam usaha mendewasakan dirinya untuk dapat melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Proses belajar mengajar tidak hanya didapat di dalam kelas saja, kawasan non formal pun dapat mengajarkan seseorang artinya kehidupan.
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang mengandalkan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyeleraskan, dan memadukan proses pendidikan. Filsafat pendidikan juga berarti suatu pemikiran secara mendalam dan sistematis dalam menangani permasalahan pendidikan. Berbagai manfaat mempelajari filsafat pendidikan yaitu menjadikan seseorang lebih kritis untuk memecahkan problema dasar kependidikan dengan menggunakan kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial.
Hubungan filsafat dengan pendidikan sangat erat, karena filsafat adalah dasar pendidikan. Selain itu, kuatnya hubungan keduanya adalah mereka menghadapi problema-problema secara bersama-sama. Filsafat mengadakan tinjauan yang luas terhadap realita kehidupan, termasuk pendidikan. Hal ini yang menjadikan dasar penyusunan tujuan pendidikan. Dari pengalaman pendidik memberi masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan pemikiran pendidikan. Selain itu, hubungan keduanya adalah hubungan keharusan. Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal yang lebih baik, pendidikan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ini ke dalam kehidupan. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik dengan bekal pemikiran filsafat. Keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Filsafat merupakan salah satu cara yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan oleh para ahli.Ilmu pendidikan dibangun atas dasar filsafat, psikologi, dan sosiologi. Dengan kata lain, ilmu pendidikan pasti memiliki dasar filosofisnya, disamping dasar psikologis dan sosiologis. Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan berdasarkan filsafat tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kebutuhan hidup di masyarakat.
Peranan filsafat dalam pendidikan adalah memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan bagi masyarakat, serta memberikan arah yang jelas dan tepat untuk mengimplikasikan pendidikan di kehidupan masyarakat. Filsafat pendidikan sudah semestinya dipelajari dan didalami oleh setiap orang yang terjun langsung ke dunia pendidikan. Filsafat harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana atau orang-orang yang bekerja di dalamnya. Pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba dan mencoba-coba tanpa rencana dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Dilihat dari segi peranannya, filsafat pendidikan amatlah penting bagi pendidik, bila pendidik memandang formal substasialitas manusia itu bersifat biologis, serta mempunyai visi pendidikan yang naturalistis. Dengan berbagai cabang filsafat lainnya, membantu guru dalam mengatasi problema-problema pendidikan. Misalnya filsafat epistemologi dan aksiologi, kedua filsafat ini membantu guru untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang harus diberikan dan diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan melainkan pula kualitas kehidupan.
Pendekatan filosofi merupakan salah satu pendekatan untuk memecahkan masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan pasti membutuhkan filsafat. Dalam pendidikan akan muncul masalah yang lebih kompleks, yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh sains. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup. Jika tujuan tersebut mengalami masalah, tidak akan mungkin dapat diselesaikan dengan ilmu sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam.
Jika pendidikan hanya semata-mata untuk persiapan hidup, maka pendidikan terjebak dalam hal-hal pragmatis. Hal ini membuat hambar dalam pendidikan. Penyebab hambarnya pendidikan adalah lepasnya peranan filsafat dalam dunia pendidikan. Beberapa sebab tidak berkembangnya peranan filsafat dalam dunia pendidikan diantaranya pemahaman pendidik tentang filsafat pendidikan masih kurang, pelaku pendidikan terlalu text book, serta ada opini publik yang memandang filsafat sebagai hal yang negatif. Pandangan ini disebabkan maraknya mahasiswa filsafat berkelakuan aneh-aneh.
Begitu mirisnya peranan filsafat dalam pendidikan. Terdapat beberapa cara untuk menghidupkan kembali peran filsafat dalam pendidikan yaitu perlunya kesadaran individu untuk menjaga eksistensi filsafat, pentingnya memasukkan unsur-unsur filsafat, serta memicu daya kritis siswa dalam setiap mata pelajaran.

Sabtu, 31 Desember 2016

Hari Ini Lebih Baik Daripada Esok



 بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌمِنْدَجَاجَةِالغَدِ 
Artinya: Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari

Seenak apapun ayam esok hari, pasti lebih enak telur yang dimasak hari ini. Ayam esok hari belum pasti tersedia di hadapan kita, kita hanya bisa sebatas membayangkan ayamnya saja. Hari kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah kenyataan yang harus ditempuh, dan hari esok adalah harapan.
Harapan yang kita inginkan belum tentu sama dengan rencana Allah. Renca Allah adalah skenario yang paling terbaik untuk kehidupan umat.
Mahfudzot di atas mengajarkan kita arti sebuah syukur. Syukur terhadap apa yang telah diberikan hari kemarin dan hari ini. 

Selengkapnya:
https://intihidup.wordpress.com/2013/01/12/telur-hari-ini-lebih-baik-daripada-ayam-esok-hari/
 

Makanan Khas Banten: Sate Bandeng



Katanya, sate bandeng merupakan makanan khas yang berasal dari Banten. Konon makanan ini diperkenalkan oleh juru masak kerajaan Banten Girang pada abad ke-16 untuk menjamu para tamu kerajaan.
Ikan bandeng memiliki banyak duri sehingga menyulitkan untuk dikonsumsi. Akhirnya, si juru masuk tersebut membuat inovasi baru dengan cara yang berbeda dalam penyajian ikan bandeng ini, yaitu sate bandeng. Makanan yang menggunakan bahan utama ikan bandeng berbeda-beda penyajiannya di setiap daerah, sate bandeng khas Banten, bandeng presto khas Semarang, bandeng cabut duri khas Sidoarjo, dan bandeng bakar lumpur khas Brebes.
Proses pembuatannya pun unik pada umumnya. Setelah dibersihkan sisiknya, ikan tersebut diremas-remas atau dipukul-pukul hingga dagingnya hancur dan terpisah dari kulitnya. Kemudian daging tersebut dikeluarkan dari kulitnya dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah kepala ikan. Lalu, dicampur dengan bumbu dan santan kental. Setelah itu, daging yang telah bercampur dengan bumbu tadi dimasukkan kembalik ke dalam kulit bandeng yang masih utuh sehingga berbentuk ikan sedia kala. Proses akhirnya, ditusukkan ke bambu dan dibakar.
Pasti kecewa kalau berwisata ke Banten tidak membeli sate bandeng. Biasanya harga per tusuk sate bandeng berkisar Rp20.000,- sampai dengan Rp25.000,-.

Selengkapnya:
http://www.backpackerkoprol.com/2012/11/sate-bandeng-kuliner-khas-banten.html

Tipe Mahasiswa di Kampus



Berikut ini adalah tipe-tipe mahasiswa di kampus, diantaranya:
  1. Mahasiswa kura-kura
Mahasiswa kurang-kura merupakan mahasiswa tipikal kuliah-rapat kuliah-rapat. Selain disebut mahasiswa kura-kura, mahasiswa ini disebut juga mahasiswa aktivis. Sebagian mereka berpendapat bahwa menyandang sebagai mahasiswa aktivis memiliki pretasi atau keunggulan tersendiri, yang jarang dimilik mahasiswa pada umumnya.
  2. Mahasiswa kupu-kupu
Mahasiswa tipe ini disebut juga mahasiswa akademis. Mereka hanya fokus dengan perkuliahan mereka. Biasanya rutinitas mereka sehabis kuliah langsung pulang, entah ke kost an ataupun rumah sendiri. Makanya, mahasiswa ini disebut mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang)
  3. Mahasiswa kutu-kutu
Mahasiswa ini identik dengan bukunya, yang kerjanya kuliah-ngerjain tugas. Mereka sangat intens dengan IPK yang diperolehnya, makanya mereka antusia mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Sahabat mahasiswa ini adalah buku.
44.  Mahasiswa kunang-kunang
Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa tipe ini adalah ngobrol-ngobrol, nyanyi-nyanyi, nongkrong-nongkrong, dan kegiatan di luar kampus lainnya. Mahasiswa kunang-kunang ini disebut karena mereka kerjaannya kuliah-nangkring kuliah-nangkring.

Selengkapnya:
http://www.datdut.com/mahasiswa-baru-2/