Jumat, 07 Oktober 2016

Pemimpin Diibaratkan Seekor Gajah



Didalam suatu organisasi pasti didalamnya terdapat seseorang yang dipercaya untuk memimpin, biasanya disebut pemimpin. Dalam Pancasila terdapat beberapa asas utama dari kepemimpinan diantaranya Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Dan Tut Wuri Handayani. Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti pemimpin harus mampu memberi anutan atau contoh kepada para anggotanya melalui sifat dan perbuatannya. Arti dari Ing Madya Mangun Karsa adalah pemimpin harusmampu menempatkan diri di tengah-tengah anggotanya sebagai pemberi semangat. Sedangkan tut wuri handayani berarti pemimpin tidak harus memberikan dorongan, namun juga memberikan arahan untuk kemajuan organisasi yang sejalan dengan misi dan visi.
Seorang pemimpin dapat bercermin dari filosofi kehidupan seekor gajah. Kita telah mengetahui bahwa gajah memiliki kepala yang besar, hal ini bermaksud bahwa seorang pemimpin harus mengedepankan akal sehat sehat dan pikiran yang jernih dalam mengambil setiap kebijakan bukan mengandalkan kekuatan fisik dan jabatan yang mendukungnya serta harus memiliki ide kreatif yang inovatif untuk kepentingan bersama.
Tidak hanya memiliki kepala yang besar, gajah memiliki telinga besar, berarti seorang pemimpin harus lebih banyak mendengar apa yang dikeluhkan anggotanya baik kritik maupun saran, serta lebih peduli akan masalah-masalah yang dapat menghambat dalam mencapai suatu tujuan.
Gajah juga memiliki belalai panjang, yang sebagian orang menyebutnya hidung gajah, padahal hidung gajah terletak di atas tengkorak kepala. Belalai gajah diasumsikan bahwa seorang pemimpin bisa memaksimalkan kemampuannya untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi.
Mata yang dimiliki gajah itu kecil, yang berarti bahwa seorang pemimpin harus lebih fokus dengan masalah untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pihak yang membelanya. Selain fisik yang dimiliki gajah difilosofikan, terdapat pula sifat gajah yang perlu diterapkan oleh seorang pemimpin. Gajah merupakan hewan yang sangat setia terhadap pasangammya, yang berarti bahwa pemimpin akan loyal terhadap anggota-anggota di bawahnya.
Gajah memang diakui sebagai hewan yang besar, namun hal tersebut terlihat dari fisik yang dimiliki seekor gajah. Padahal terdapat sisi lain yang lebih besar selain fisiknya, yaitu kandangnya. Kandang gajah pastinya dibuat lebih besar dari badannya gajah. Hal ini sama dengan masalah yang sering dihadapi. Setiap masalah pasti ada solusinya, namun kita terlalu terfokus pada masalah yang dihadapi,  padahal solusinya ada di sekitar masalah itu sendiri. Sama halnya dengan kejadian gajah di atas, ternyata yang besar dari gajah itu adalah kandangnya. Oleh karena itu, setiap masalah yang dihadapi jangan hanya terfokus dengan masalah itu, tetapi ada solusi yang dekat dengan masalah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar