Tunjukkan aku dan aku ingat
Libatkan aku dan aku paham,
Apakah siswa Anda resah, bingung, bosan, dan sebagainya dalam metode pengajaran Anda? Jika
iya, saya memiliki salah satu metode yang mungkin bisa menolong agar siswa Anda tidak bosan,
yaitu metode inquiry dan metode discovery. Kedua metode ini memiliki kesamaan
dan perbedaan masing-masing.
Pada
penggal bait di atas telah tampak sisi metode inquiry dan discovery, yaitu
libatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam artian ini, metode inquiry
dan discovery berpusat pada siswa, tidak seperti dalam penggunaan metode
ceramah yang hanya berpusat kepada guru.
Walaupun
metode discovery dan inquiry memiliki kesamaan dalam pemusatan, tetapi terdapat
perbedaan yang cukup tipis dalam proses akhir. Metode discovery berakhir pada
penemuan siswa, sedangkan metode inquiry proses akhirnya terletak pada kepuasan
siswa dalam kegiatan meneliti.
Metode
inquiry dibentuk dan meliputi metode discovery. Dengan kata lain, metode
inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam
cara lebih dewasa. Metode inquiry juga mengandung proses-proses mental yang
lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah sendiri, merancang
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan mengalisis data serta
menarik kesimpulan.
John,
Weil, dan Calhoun (2000: 46) mengemukakan bahwa sumber utama metode inquiry
adalah tumbuhnya rasa kesadaran diri siswa dalam mencari, menemukan, memeriksa,
dan merumuskan cara pemecahan masalah secara mandiri. Metode ini memiliki
sikap-sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Salah satu
tujuan metode ini adalah mengembangkan logika untuk menyerap konsep-konsep
berkualitas serta keterampilan kognitif dalam penyelidikan dan memproses data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar