Menurut Sigmund Freud (1856-1939) mimpi
adalah harapan-harapan yang terpendam
dalam diri kita. Sedangkan pada tahun 1950-an, penelitian para ilmuwan
mengemukakan mimpi adalah efek samping otak kita dalam merajut memori.
Mimpi sebenarnya tidak lepas dari
aktivitas kehidupan dan biasanya berkaitan dengan kesan atau pengalaman pribadi
ataupun pengaruh dari lingkungan luar. Ketika kita tidur otak sedang merajut
kejadian-kejadian yang dialami selama sehari menjadi sebuah memori-memori baru.
Sehingga mimpi merupakan rangkaian memori dalam otak kita. hal itu terjadi
secara natural.
Mengapa kita terlupa akan mimpi? Memori
jangka pendek kita berbeda dengan memori jangka panjang. Mimpi hanyalah memori
jangka pendek. Makanya, sebagian besar manusia lupa akan mimpi tidurnya.
Pada saat tertidur, sebagian besar sel
otak kita dalam keadaan istirahat. Tetapi masih ada sebagian sel saraf yang berada
dalam kondisi bekerja. Oleh karena itu, timbullah mimpi saat kita sedang tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar