Guru
adalah mata air, murid adalah sungai-sungai kehidupan yang mengalir kemuara
lalu kelautan lepas, lalu terang ke wan menjadi butiran air hujan yang bisa
menyuburkan hidup atau bahkan menimbulkan malapetaka banjir yang menghancurkan bahkan
mematikan lalu menjadi air mata (Iwan Fals).
Menjadi
guru bukanlah pekerjaan mudah, didalamnnya, dituntut pengbdian dan juga
ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan
pelajaran. Sebab, sejatinya guru bukan hanya mengajarkan, tapi juga mendidik.
Sahabat...
Menjadi
guru bukanlah pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan yang
gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga pendar-pendar
cahaya. Setiap kali guru-gru itu sedang membaktikan diri. Sebab mereka memang
bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung. Namun, ada sesuatu yang mulia
di sana.
Pada
gurulah ada kerlap-kerlip cahaya kebajikan dalam setiap nilai yang mereka
ajarkan. Lewat gurulah memancar pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan
pada kerja yang mereka lakukan. Mereka lah sumber-sumber cahaya-cahaya itu,
yang menyinari hati-hati anak siswa. Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan
kalimat. Pada gurulah kita belajar lamat-lamat bahasa dunia, belajar mengasah
hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang banyak
hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya.
Sahabat...
Jika
ingin merasakan pengalaman batinyang berbeda, cobalah menjadi guru. Rasakan
kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu dan
biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang berbeda
di sana. Cobalah rasakan! Mudah-mudahan
nilai-nilai luhur menjadi guru menjadi landasan idealisme guru untuk membangun
peradaban bangsa.
https://www.youtube.com/watch?v=wtXNALD_JvA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar